PKB dan PAN dilihat akan tetap memilih untuk menyokong koalisi.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang berupaya membangun koalisi 'Partai Tengah' dengan membujuk partai-partai anggota koalisi pemerintahan SBY di luar Partai Demokrat dan Golkar.
Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi melihat selama ini Golkar dan Demokrat memiliki hubungan simbiosis mutualisma, saling menguntungkan satu sama lain. Dua partai itu, bila bergabung, memiliki kekuatan 45 persen suara di parlemen. Artinya, tinggal membutuhkan suara dari satu partai kecil, mereka sudah menguasai mayoritas suara di DPR RI.
Burhanuddin menilai, di luar Demokrat dan Golkar, masih ada partai yang akan lebih memilih menyokong koalisi, di antaranya: PKB dan PAN. Maka itu, Burhan memprediksi "koalisi partai tengah kalaupun jadi terbentuk tidak akan signifikan."
"Saya tidak yakin ancaman itu serius diwacanakan. Itu lebih tampak sebagai psy war, terutama untuk menyampaikan pesan ke Demokrat yang menganakemaskan Golkar." ujar pengamat politik lulusan The Australian National University ini.
Di mata Golkar, momentum politik terakhir yang membuat hubungan Golkar dan Demokrat semakin mesra adalah polemik Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta. Dalam polemik, itu Golkar dan Demokrat cenderung bersikap hati-hati. Adapun partai-partai lain di Setgab, seperti PKS dan PPP, sudah terlanjur mengeluarkan pernyataan mendukung penetapan otomatis Sultan sebagai gubernur.
"Kalau ada deal Golkar dan Demokrat, sulit bagi partai lain untuk memperjuangkan itu. Itu sangat intimidatif bagi partai Setgab yang lain. Kenyataan politik itu harus disadari PKS dan PPP juga, bahwa daya tawar mereka rendah," kata Burhan
Sumber : Vivanews.com
Burhan-LSI: Koalisi Partai Tengah, Psy War
Posted by محمد إقبال قذافي on 23.44
0 komentar:
Posting Komentar