Bulukumba Datangkan Brimob dari Jakarta


BULUKUMBA--Panasnya tensi politik jelang pemungutan suara Pemilukada Bulukumba putaran kedua memaksa pihak kepolisian meningkatkan pengamanan. Polres Bulukumba meminta bantuan Brigade Mobil (Brimob) dari Jakarta.

Ada dua kompi Brimob dari Polres Kelapa Dua Jakarta yang didatangkan ke Bulukumba. Personel bantuan itu akan disebar pada beberapa titik yang dianggap rawan terjadi kekisruhan.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bulukumba, AKBP Arif Rahman mengatakan awalnya dia berencana meminta bantuan personel kepolisian dari Sinjai dan Bantaeng. Namun, setelah dilakukan analisa dan prediksi potensi konflik, maka diputuskan untuk meminta bantuan Brimob dari Jakarta.



Hal ini dilakukan karena polisi memprediksi sejumlah titik rawan yang membutuhkan penanganan khusus. Apalagi, konsentrasi massa akan terfokus pada dua pasang kandidat, yakni Zainuddin Hasan-Syamsuddin dan AM Sukri Sappewali-Rasyid Sarehong.

"Kami sadar putaran kedua lebih rawan. Total personel pengamanan yang akan diterjunkan berjumlah 900 orang lebih. Tetapi, saya berharap Bulukumba aman-aman saja," jelasnya, kemarin.

Personel yang diterjunkan berjumlah 928 personel. Jumlah tersebut terdiri atas 224 orang anggota Brimob dari Polres Kelapa Dua Jakarta, 34 personel Brimob dari Polda Sulselbar, 125 personel dari Polres Sinjai dan Bantaeng, serta sekira 550 personel dari Polres Bulukumba.

Meski personel keamanan sudah siap, tidak berarti persiapan sudah matang. Salah satu yang mengganjal saat ini adalah anggaran. Hingga kemarin, Pemkab Bulukumba belum mencairkan anggaran pengamanan. "Padahal, kami sudah membutuhkannya. Wajar jika kami risau dengan belum cairnya anggaran ini," tambahnya.


Insert Gelar Quick Count

MAKASSAR - Lembaga survei Insert Institute akan menggelar quick count atau hitung cepat hasil pemungutan suara di Luwu Utara. Masyarakat bisa mengetahui pemenang pemilukada pada hari pemungutan, 23 Agustus.

Direktur Eksekutif Insert Institute, Muhammad Aris, Sabtu, 21 Agustus, mengatakan quick count ini dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih cepat kepada masyarakat. Ia menjamin keakuratan hasil quick count itu.

Untuk akurasi hitung cepat tersebut, Insert menurunkan banyak tim ke berbagai pelosok Luwu Utara. Ini kali kedua Insert melakukan quick count Pemilukada Luwu Utara. Pada putaran pertama, Insert juga melakukan hal serupa.



Pada putaran pertama, hasil quick count Insert Institute memenangkan pasangan Thahar Rum-Ansar Akib. Angkanya selisih tipis dengan pasangan Arifin Junaidi-Indah Putri Indriani.

Pasangan Thahar Rum-Ansar Akib menang dengan 26,28 persen. Sementara pasangan Arifin Junaidi-Indah Putri Indriani memperoleh 22,84 persen.

Namun, berdasarkan hasil rekapitulasi manual KPU Luwu Utara, Arifin Junaidi-Indah Putri Indriani lebih unggul meski selisihnya sangat tipis. Arifin memperoleh 32,998 suara atau 20,87 persen. Sementara Thahar Rum-Ansar Akib 32,435 suara atau 20,52 persen.

Perbedaan hasil quick count Insert Institute tersebut dengan hasil perhitungan manual KPU Lutra lebih banyak disebabkan adanya wilayah yang tidak terjangkau jaringan komunikasi.


Anggaran SKPD Dipangkas untuk Danai Pilkada

Bulukumba - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba akan merevisi sejumlah program dan memangkas anggaran belanja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup pemkab setempat.

Anggaran yang dipangkas itu akan digunakan untuk dana putaran kedua Pilkada Bulukumba 2010, yang dijadwalkan 23 Agustus.

Solusi ini ditempuh Pemkab Bulukumba, karena anggaran kas daerah setempat tidak mencukupi permintaan dana, antara lain dari KPU Bulukumba sebesar Rp 2,1 miliar. Menurut KPU, dana itu untuk honor anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS).
"Tidak ada jalan selain merevisi sejumlah program SKPD untuk digunakan mendanai putaran kedua pilkada," kata Kabag Hukum Bulukumba, Ali Saleng, yang juga Ketua TPAD Pemkab Bulukumba.



Menurut Ali, permohonan tambahan anggaran yang mereka ajukan ke Pemprov Sulsel sesuai permintaan KPU.

Rencananya, Sekkab Bulukumba, A Untung Pangky, akan meminta kejelasan mengenai permintaan anggaran itu ke bagian keuangan Pemprov Sulsel.

Untuk putaran kedua, total permintaan anggaran ke pemkab sebesar Rp 3,9 miliar. Rinciannya permintaan dari KPU Rp 2,1 miliar, pengamanan Rp 900 juta, dan Panwas sebesar Rp 700 juta lebih.

Ali menyebutkan, khusus permintaan dari pengamanan dan Panwas, pemkab akan meninjau kembali besarnya usulan mereka.


Penajaman Visi Misi

TERKAIT putaran kedua pilkada, maka Rabu (18/8) hari ini, pasangan AM Sukri Sappewali-Rasyid Sarehong (Aspirasi), mendapat kesempatan pertama menyampaikan penajaman visi-misi yang akan berlangsung di Rumah Adat Sarajae, Ponre, Kecamatan Gantarang.
"Penajaman visi-misi ini akan diikuti oleh sejumlah warga, baik pendukung, simpatisan kerabat, dan masyarakat lainnya," kata Ketua Tim Aspirasi, A Hamzah Pangky