Aspirasi Sebut Ada Penggunaan Uang Palsu..

MAKASSAR, - Tim pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba A Syukri Sappewali dan Abd Rasyid Sarehong (Aspirasi) mencurigai peredaran uang palsu dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulukumba.

Dugaan peredaran uang palsu yang disinyalir dilakukan salah satu kandidat Bupati Bulukumba tersebut ikut menjadi salah satu materi gugatan yang akan diajukan tim hukum pasangan Aspirasi.

"Selain praktik money politik, ada juga peredaran uang palsu. Ini akan menjadi salah satu materi gugatan. Seluruh bukti terkait kecurangan dalam pelaksanaan pilkada akan kita ajukan ke sidang MK (mahkamah konstitusi)," kata Kuasa Hukum Aspirasi Amirullah..

Via Tribun-timur.com

Azikin Caretaker Bupati Bulukumba

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan melantik Penjabat (caretaker) Bupati Bulukumba yang akan dijabat Kepala Inspektorat Sulsel Azikin Solthan di Bulukumba.

Azikin akan menggantikan Bupati Syukri Sappewali yang berakhir masa jabatannya.

Agenda Syahrul untuk melantik penjabat Bupati Bulukumba tersebut sudah dilansir Biro Humas dan Protokol Sulsel, Minggu (5/9). Mantan Bupati Gowa dua periode ini akan melantik Azikin sekitar pukul 16.00 wita. Sebelumnya, selain Azikin, nama Kepala Dinas Pendidikan Sulsel yang juga mantan Bupati Bulukumba dua periode Patabai Pabokori menguat sebagai caretaker.



Azikin yang pernah menjabat sebagai Bupati Bantaeng dua periode ini akan menjabat hingga pelantikan kepala daerah terpilih hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) di Bulukumba. Saat ini, hasil pilkada Bulukumba masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).

Berdasarkan hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulukumba, pasangan Zainuddin Hasan-Syamsuddin ditetapkan sebagai pemenang pilkada putaran kedua mengungguli pasangan incumbent Syukri Sappewali yang menggandeng Razak Sarehong.

Azikin yang dikonfirmasi Tribun, kemarin, mengaku sudah menerima pemberitahuan pengangkatan dirinya sebagai penjabat bupati. Mantan Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Sulsel ini mengaku menerima petikan Surat Keputusan (SK) pengangkatan dirinya, Jumat malam lalu yang diteken Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Orang dekat Syahrul ini bahkan menargetkan bisa mempercepat pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati terpilih untuk mempersingkat masa jabatan sebagai caretaker. Careteker diberikan waktu maksimal enam bulan untuk persiapan masa transisi pemerintahan di daerah.

"Careteker bertindak sebagai administrator pemerintahan yang bertugas mempersiapkan segala sesuatunya untuk peralihan pemangku jabatan di pemerintahan termasuk melaksanakan seluruh tugas kepala daerah hingga adanya bupati definitif. Jika biasanya caretaker memiliki masa kerja hingga enam bulan, saya berharap di Bulukumba bisa lebih dipercepat," kata Azikin.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap posisi penjabat bupati tetap sesuai schedule dan tidak melebihi tenggat waktu yang ada. "Kita berharap tetap sesuai schedule. Aturan memungkinkan penjabat sampai enam bulan. Tetapi tentu lebih cepat bakal lebih baik," kata Syahrul.

Untuk pembagian tugas sebagai kepala inspektorat dan penjabat bupati, menurut Azikin, akan melimpahkan sebagian tugas dan wewenang ke sekretaris inspektorat. Sedangkan tugas bersifat prinsipil yang harus dilakukan kepala inspektorat tetap akan ditanganinya langsung. Namun, ia menegaskan rangkap jabatan yang kini diembannya tidak akan terganggu.

Pejabat Pemprov Ketiga

SELAIN Azikin, saat ini dua pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel juga mengemban tugas sebagai caretaker. Mereka yakni Asisten I Pemprov Sulsel Andi Herry Iskandar sebagai penjabat Bupati Luwu Utara dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Linmas Tautoto Tanaranggina di Toraja Utara.

Ketiganya dinilai berpengalaman untuk menduduki jabatan bupati tersebut. Azikin dan Herry sama-sama merupakan mantan kepala daerah. Azikin di Bantaeng, sedangkan Herry sebagai Wali Kota Makassar.

Syahrul menyebut kriteria pejabat yang pantas memimpin di masa peralihan di antaranya memiliki pengalaman.

"Ada beberapa karakter tertentu yang harus dipertimbangkan gubernur untuk menempatkan orang. Bulukumba secara politis menjadi daerah dengan dinamika dan perkembangan yang sangat interaktif. Yang jelas sosok pemimpin yang berpengalaman di bidang pemerintahan serta memahami akselerasi politik yang ada," jelasnya.

at. Tribun-Timur.com

Zaidin Siap Hadapi Gugatan Sukri di MK

BULUKUMBA -- Pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih, Zainuddin Hasan-Syamsuddin (Zaidin) tidak gentar menghadapi gugatan pasangan Sukri Sappewali-Rasyid Sarehong (Aspirasi) di Mahkamah Konstitusi. Zaidin juga mengumpulkan bukti melawan Aspirasi.

Tim pemenangan Zaidin optimis bisa membalikkan gugatan Aspirasi yang menuding adanya praktek money politics. Juru bicara Zaidin, Zaenal Basrun menyatakan bahwa apa yang menjadi materi gugatan Aspirasi yakni dugaan praktik money politics bisa berbalik arah.

Pasalnya, Zaenal mengaku saat ini dirinya sudah memiliki bukti kuat adanya praktik money politics justru dilakukan tim Aspirasi. Bukti kecurangan ini, kata Zaenal akan dibuka dalam sidang MK nantinya. Zaenal mengaku menemukan sejumlah bukti kecurangan ini pada beberapa kecamatan. Bukti tersebut saat ini sedang dalam pengkajian tim Zaidin dan hampir rampung.

"Kami tidak diam, kami juga bergerak mengumpulkan bukti tandingan. Kalau kami digugat melakukan money politics, kami pun mengatakan bahwa kami juga punya bukti kalau mereka yang justru melakukan hal ini. Kami sekarang sedang kumpulkan dan sudah disiapkan untuk menandingi bukti tim Aspirasi pada sidang MK. Nantilah kita lihat siapa yang benar," kata Zaenal.

Terkait dengan perolehan suara yang diraih dan mengungguli pasangan Aspirasi, Zaenal menyatakan bahwa timnya tidak akan merayakan hal tersebut secara berlebihan. Zaenal mengaku memilih hanya melakukan sujud syukur.

Hal ini, kata dia, dilakukan untuk menghindari memperkeruh suasana. Hanya saja, dia yakin penetapan KPU yang memenangkan pasangan Zaidin dengan perlehan 54,90 persen tidak akan berubah
hingga putusan MK turun.

Sementara itu, juru bicara tim Asprasi, Hamzah Pangki mengatakan pihaknya sampai saat ini tetap menolak hasil penetapan KPU. Hamzah mengaku timnya saat ini sedang serius mengumpulkan bukti kecurangan yakni money politics yang dilakukan tim Zaidin hampir di semua kecamatan.

Bukti-bukti ini sudah dilakukan mulai beberapa hari sebelum pemungutan suara hingga saat ini. Hamzah mengaku akan merampungkan bukti-bukti kecurangan tersebut Kamis, 2 September hari ini. Hamzah menyebut bukti yang dimiliki adalah bukti kuat terhadap indikasi pelanggaran yang dilakukan tim Zaidin.

Fajar.co.id